Selamat Datang di Portal Budaya Jawa

Mengenal : ARYA PENANGSANG

Aryo Penangsang Adalah putra satu-satunya dari pangeran Sekar Sedalepen. Ia terkenal seorang yg gagah berani. Perawakannya tinggi, tegap , dan kekar. Arya penangsang juga terkenal dengan wataknya yg keras dan pemberang atau suka marah. Kumisnya yang tebal menambah kesangaran penampilannya. Ia adalah murid sunan kudus yang paling disayangi. Oleh karena itu arya penangsang mendapatkan berbagai ilmu dan kesaktian yang paling banyak dari gurunya.
Beliau juga mempunyai pusaka andalan berupa keris yg diberi nama Setan Kober . disamping terkenal keampuhannya, setan kober juga terkenal kewibawaannya. Selain pusaka keris,Arya penangsang juga memiliki seekor kuda perang yang bernama Gagak Rimang. Kuda jantan tinggi besar dan garang. Bulunya berwarna hitam mengkilat laksana kumbang, larinya kencang bagaikan angin, gerakannya gesit bagaikan kilat. Benar-benar kombinasi yang sangat serasi dengan Arya Penangsang .
Sejak terbunuhnya ayahandanya yaitu pangeran sekar sedolepen, hatinya sangat masyghul. Dipenuhi dendam kesumat yg membara ,geram dan sangat-sangat benci terhadap saudara sepupunya sendiri yaitu Sunan Prawoto , dan pamannya Sultan Trenggana. Karena kedua orang anak dan bapak inilah otak dibalik terbunuhnya ayahandanya. Selama ini dendam kesumatnya terpaksa diredam,karena waktu itu para pinisepuh kerajaan Demak telah menyetujui dan mendukung pengangkatan sultan trenggana sebagai raja Demak. Namun Arya Penangsang tetap memandang pengangkatan tersebut inkonstitusional, suatu hal yang melanggar konstitusi .
Setelah wafatnya Raden Fatah , tampuk kekuasaan kerajaan Demak beralih kepada anak sulungnya, Pati Unus. Raden fatah mempunyai tiga orang pura: Pati unus, pangeran sekar sedalepen dan terakhir Trenggono. Pati unus ternyata tidak mempunyai putera dan tidak berusia panjang, baru tiga tahun menjabat beliau wafat. Sepeninggal pati unus, di demak timbul kegoncangan politik perebutan kekuasaan. Menurut konstitusi kerajaan , bila seorang raja tidak mempunyai putera mahkota, maka yang berhak mewarisi kekuasaannya adalah adiknya. Dalam hal ini adalah pangeran.sekar sedolepen, karena dia putera kedua Raden fatah. Namun Trenggana dan putranya, Prawoto . berambisi besar untuk menduduki tahta kerajaan. Untuk memuluskan ambisinya mereka melakukan pembunuhan terhadap Sekar Sedolepen, ayahanda Arya penangsang. Dengan cara demikian Trengono berhasil meduduki posisi orang nomor satu dikerajaan Demak. Menggantikan Pati Unus. Sedangkan untuk meredam sakit hati Arya penangsang, ia mengangkatnya menjadi bupati di daerah jipang panolan dibagian timur wilayah Demak ( sekitar boyolali dan salatiga).

Betapapun dendam kesumat Arya penangsang diredamnya, namun tetap menyala-nyala didalam dada. Bagai bara didalam sekam Makin hari makin membara, bisikan-bisikan makin hari makin keras dan terdengar jelas . hati kecilnya mengatakan bahwa kedudukan sultan Trenggana sebagai raja Demak tidak sah. Tahta kerajaan itu diperolehnya dengan tangan berlumuran darah ayahnya. Ia berpendapat bahwa paman dan saudara sepupunya adalah pelaku kejahatan HAM berat. Orang semacam itu tidak pantas menjadi pemimpin rakyat. Dan harus dilenyapkan dari bumi. Sebagai seorang kesatria yang membela kebenaran dan menegakkan keadilan , Arya penangsang merasa berkewajiban untuk mengembalikan tahta kerajaan kepada yang berhak. Kejahatan harus dimusnahkan. Untuk itu ,ia berketetapan hati suatu ketika harus melakukan pembunuhan terhadap sunan Prawoto dan pamannya sultan Trenggono.

Arya penangsang juga samgat menyesal atas dukungan para pinisepuh kerajaan terhadap sultan Trenggana. Mengapa orang yang telah melakukan kajahatan justru didukung? Mengapa tahta kerajaan yang diperoleh dengan lumuran darah itu justru disahkan ? dimanakah sesungguhnya letak kebenaran dan keadilan ? .

Sebagai raja Demak, sultan Trenggana telah menghadapi berbagai tantangan berat. Disatu pihak Ia harus menghadapi kemelut keluarga. Ia menyadari bahwa tahta itu diperolehnya dengan cara yang tidak sah. Dan ia pun sadar bahwa keponakannya itu sama sekali tidak bisa menerima perlakuan yang tidak adil. Suatu saat pasti akan menuntut balas.

Semenjak sultan Trenggana naik tahta , Arya Penangsang yang diangkat sebagai adipati Jipang itu tidak mau menghadap ke Demak. Kadipaten jipang seolah-olah memisahkan diri dari demak. Sultan Trenggana tahu benar bahwa sikap Arya penangsang itu merupakan pelampiasan sakit hati hatinya.

Untuk tidak menimbulkan akibat yang lebih parah, selama ini sultan Trenggana menempuh cara yg dianggapnya paling bijaksana. Ia tidak mengambil tindakan kekerasan, melainkan dengan berbagai cara berusaha membujuk Arya penangsang untuk melupakan peristiwa masa lampau. Kiranya bujuk rayu sultan trenggana tidak membawa hasil sebagaimana yang diharapkan. Ia tidak mampu melunakkan hati kemenakannya. Arya penangsang tetap memisahkan diri dan tidak mau mengakui pamannya sebagai raja Demak yang sah.
Sedangkan dilain pihak , sultan Trenggana harus menghadapi bupati-bupati disekitarnya yang tidak mau begitu saja tunduk kepada kerajaan Demak malahan sebagian dari para bupati menaruh simpati terhadap Arya penangsang. Mereka beranggapan Arrya penangsang adalah pewaris tahta yang sah. Dan ia telah dizdholimi secara politik.

Ditengah-tengah keberhasilan sultan trenggana menjalankan pemerintahan, dendam kesumat Arya penangsang makin tidak bisa dibendung lagi. Ia sadar dan sesadar-sadarnya kelak sepeningggal sultan Trenggana , tahta kerajaan pasti akan jatuh ke tangan saudara sepupunya, sunan Prawoto. Untuk itulah ia melakukan pembunuhan terhadap sunan Prawoto. Darah dibalas dengan darah, sopo sing nandur bakal ngunduh. Dengan demikian sunan Prawata telah memetik buah perbuatnnya sendiri. Dulu dg tangannya sendiri sunan prawoto membunuh Pangeran sekar sedolepen, ayahanda Arya penangsang.

Dendam akan melahirkan dendam baru yang tidak akan berkesudahan. Istri sunan prawoto yang bergelar Ratu Kalinyamat tidak rela atas kematian suaminya. Dalam kegalauannya ia ingin sekali membalas kematian suaminya dengan membunuh Arya penangsang.akan tetapi apa daya, ia hanya seorang wanita. Sudah menjadi Takdir, wanita tidak sekuat pria. Ia tidak memiliki kemampuan untuk membalaskan kematian suaminya. Satu-satunya cara untuk menyalurkan kegalaunannya atas kematian suaminya adalah dg bertapa.

Ratu kalinyamatpun bertapa dilereng gunung Danareja. Dalam bertapanya itu , ia memohon keadilan kepada Ilahi atas pembunuhan suaminya. Ia memohon agar orang yang membunuh suaminya mendapat balasan yang setimpal. Ratu kalinyamat bertekad tidak akan mengakhiri tapanya sebelum permohonannya dikabulkan.
Share this post :

Posting Komentar

Statistik Blog

Download Basiyo

    Download Dagelan Matarama MP3 - Basiyo

p4tkmatematika.org

 
di Share Oleh : Bambang Setiawan | Wong Matematika | Asli dari Pacitan
Copyright © 2015. Budaya Jawa - All Rights Reserved
Template by Wong Pacitan Modified by MR-BeBe
Proudly powered by BeBeColection